Literasi digital merupakan salah satu ketrampilan abad ke 21, sekaligus menjadi pilar penting untuk masa depan pendidikan. Literasi digital menjadi basis pengetahuan, yang didukung oleh teknologi informasi yang terintegrasi, sehingga diharapkan untuk mampu memahami, menganalisis, menilai, mengatur dan mengevaluasi informasi yang banyak tersaji terutama melalui internet. Kajian internasional mencatat bahwa masyarakat Indonesia percaya kuat pada informasi di internet.

Pengguna media sosial di Indonesia berjumah sekitar 106 juta orang terpapar media sosial sekitar 3,25 jam per hari, sedangkan penggunaan internet sekitar 8 jam 44 menit per hari. Kecerdasan dalam menyaring informasi ,akan mengarahkan lintas generasi bangsa ini pada kemanfaatan teknologi untuk kemajuan bangsa. Literasi digital bukan saja hadir melalui internet namun juga perkembangan teknologi untuk mendukung produktivitas manusia. Salah satunya adalah mewujudkan pendidikan yang aman bukan hanya dari ancaman informasi palsu (hoax) dari dunia maya, namun juga kondisi nyata yang merupakan karakteristik dari suatu daerah. Indonesia memiliki posisi geografis yang cukup strategis dan menguntungkan, namun tetap diwaspadai bahwa deretan gunung api (Ring of Fire) bukan saja memberikan dampak tanah vulkanik yang subur namun juga sangat rentan terhadap bencana alam. Maka konsep pendidikan aman dalam hal ini adalah dengan memberikan kajian resiko untuk multi bahaya (multi-hazard risk management), termasuk memastikan pengurangan resiko bencana dengan mengidentifikasi, mengkaji dan meningkatkan peringatan dini melalui pengetahuan, inovasi dan teknologi untuk membangun budaya keselamatan dan ketahanan di semua tingkat.

Topik

  1. Pendidikan Aman Berkelanjutan
  2. Pembelajaran Berbasis TIK
  3. Pengelolaan Bencana
  4. Pendidikan Berkarakter
  5. SIG dan Penginderaan Jauh
  6. Multimedia Interaktif
  7. Topik lain yang relevan